Senin, 02 Desember 2013

PENDIDIKAN : Ada Apa dengan Sistem Pendidikan Indonesia?

Ilustrasi. (Foto: Heru Haryono/okezone)
JAKARTA - Orangtua yang kritis terhadap dunia pendidikan di Indonesia pasti ingin mencari sekolah yang baik, agar mendapatkan pembelajaran yang baik dan berkualitas.

"Adanya implementasi kurikulum 2013, sistem pendidikan di Indonesia sama semua di setiap sekolah. Ada apa dengan sistem pendidikan di Indonesia yang mengharuskan guru sampai segitunya mencari sekolah yang terbaik untuk anak-anaknya?" tanya Psikolog Pendidikan Anak Novita Tandry, kepadaOkezone, Kamis (28/11/2013).

Dia menambahkan, dari hasil penelitian pada sistem sekolah yang ada pada umumnya berpusat pada jasmani saja, bukan pada jasmani dan rohani (holistic). Kurangnya pemahaman mengenai aspek rohani yang meliputi fungsi-fungsi kerja otak dan psikologi perkembangan anak.

"Hasil penelitian pada sistem sekolah yang lain, yaitu berpusat pada kepentingan guru bukan murid, yang penting sudah mengajar tidak peduli murid mengerti atau tidak. Pertanyaan yang lazim di antara para guru dan kepala sekolah, seperti 'sudah sampai di mana ngajarnya? Wah aku mesti ngebut nih, waktunya sudah hampir habis'," ujar dia.

Kemudian, lanjutnya, hasil penelitian yang lain berpusat pada target materi atau kurikulum bukan dinamika kelas "yang penting target selesai", serta tidak peduli kelas pasif, ribut atau murid bolos sekalipun.

"Berpusat pada pemahaman fungsi otak yang terbatas (IQ), bukan pada Multiple Intelligence atau kecerdasan unik tanpa batas. Pengakuan anak pandai yang sangat terbatas pada kemampuan Eksakta dan Verbal. Jadi, wajar bila dalam tiap kelas paling-paling cuma ada lima orang saja yang pandai dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik," ucapnya.

Selain itu, kemampuan naluri mengajar bukan pada keahlian profesional mengajar berdasarkan pelatihan. Sebagian besar guru mengajar berdasarkan naluri dan sedikit pengalaman bagaimana mereka dulu diajar.

"Berpusat pada Lower Order Thinking, bukan Highly Order Thinking. Menghafal soal yang jawaban sudah ada atau dimiliki gurunya atau disebut juga sebagai Mechanical Intelligence," ungkapnya.

Selanjutnya, sistem pendidikan di Indonesia berpusat pada satu Model Tes, yaitu Verbal Test Model/Scholastic Aptitude Test, bukan berdasarkan tes beragam yang disesuaikan dengan jenis bidang dan mata pelajaran (mapel) dan keunggulan spesifik anak. (ade) 

SUMBER : OKEZONE.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar