Selasa, 24 Desember 2013

KESEHATAN : Penelitian: 2 Miliyar Orang akan Terkena Kanker Akibat Telepon Seluler


 Penelitian: 2 Miliyar Orang akan Terkena Kanker Akibat Telepon Seluler

Dampak penggunaan ponsel masih menyisakan perdebatan panjang hingga saat ini. Ada pihak yang menyakini bahwa radiasi ponsel dapat mengganggu kesehatan. Namun, ada juga yang bersikukuh bahwa ponsel tidak berbahaya.


Walau masih dalam perdebatan, tapi tak ada salahnya jika kita lebih bijaksana saat menggunakan ponsel untuk menghindari bahaya radiasinya. Seperti yang dikutip dari detikinet, ada beberapa penyakit yang mungkin bisa disebabkan oleh radiasi telepon genggam. Apa saja?
Quote:

1. Kanker Otak
World Health Organization (WHO) mengungkapkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kanker otak. Radiasi ponsel dikategorikan sama dengan zat karsinogenik berbahaya seperti timbal, asap knalpot, dan kloroform. Penelitian dilakukan oleh tim yang terdiri dari 31 ilmuwan dari 14 negara, termasuk Amerika Serikat, menemukan cukup bukti untuk mengkategorikan radiasi ponsel sebagai sejenis zat berbahaya bagi manusia. Mereka menemukan bukti peningkatan glioma dan peningkatan resiko kanker otak akustik neuroma bagi pengguna ponsel.

2. Risiko Pada Anak
Laporan dari International EMF (Electromagnetic Field) Collaborative yang ditulis kelompok peneliti internasional pernah mengakui adanya kemungkinan munculnya kanker akibat terstimulasi penggunaan ponsel, terlebih bagi anak-anak. "Kami menyarankan perhatian yang lebih besar bagi anak-anak yang memakai ponsel karena jaringan otak mereka masih dalam tahap perkembangan," ujar Terry Svain dari Occupation and Environmental Cancer Committee.

3. Risiko Terhadap Ibu Hamil
Para peneliti di Yale University mempelajari efek radiasi yang dihasilkan dari perangkat genggam dengan melakukan percobaan kepada tikus yang sedang hamil. Studi ini untuk menentukan mengenai kemungkinan cacat perkembangan bagi bayi yang terkena paparan radiasi ponsel cukup lama.

Setelah melakukan sejumlah penelitian, kesimpulan sementara adalah paparan radiasi pada ponsel dalam jangka tertentu ternyata dapat menyebabkan bayi yang lahir mengalami dampak negatif pada otak, dan besar terkena risiko ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). ADHD sendiri merupakan gangguan perkembangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktifitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.

4. 'Membunuh' Sperma

Para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika Serikat memaparkan, produksi sperma pada pria terpengaruh oleh frekuensi pemakaian ponsel. Semakin lama pria memakai ponsel, semakin besar kemungkinan produksi sperma mengalami gangguan. Kesimpulan tersebut diambil dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal 'Fertility and Sterility'.
Para peneliti melibatkan sampel sebanyak 361 pria dalam kurun waktu satu tahun. Menurut Dr. Ashok Agarwal yang memimpin penelitian ini, penurunan produksi sperma ini otomatis berpengaruh terhadap tingkat kesuburan pria dalam menghasilkan keturunan. Ia memaparkan, lelaki yang memakai ponsel dalam waktu empat jam atau lebih tiap harinya, mengalami produksi sperma yang sangat rendah.

Dilansir FoxNews, penurunan jumlah sperma ini diduga disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel. Meski demikian, seperti yang sering terjadi pada penelitian semacam ini, lagi-lagi belum ada bukti yang benar-benar pasti mengenai kesimpulan para dokter tersebut.

Tahun 2020 Diperkirakan 2 Miliyar Orang Terkena Kanker Dari Gelombang Sinyal Seluler

Penelitian dan survei yang dilakukan oleh Australian Health Research Institute mengindikasikan bahwa dengan semakin meningkatnya milyaran volume radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh milyaran HaPe, internet, intranet serta data komunikasi tanpa kabel lainnya, maka hal tersebut akan mengakibatkan kepada hampir sepertiga jumlah penduduk dunia (kira-kira dua milyar orang) terkena penyakit-penyakit seperti penyakit telinga, mata dan kanker otak, disamping penyakit utama lainnya seperti sakit jantung, impotensi, migren dan ayan.

Menurut laporan-laporan tersebut, jaringan sel pada anak-anak lunak dan oleh karenanya lebih mudah terpengaruh ketika menggunakan peralatan tanpa kabel serta perangkat-perangkat lainnya, maka janganlah mereka dianjurkan untuk menggunakan HaPe.

Pengaruh fatal dan volumetrik dari radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan terutama sekali oleh HaPe, antena HaPe, menara, tiang antena, menara transmisi, microwave oven, sistem peralatan dan perlengkapan tanpa kabel lainnya.

SUMBER: http://forum.viva.co.id/kesehatan/1415886-penelitian-2-miliyar-orang-akan-terkena-kanker-akibat-telepon-seluler.html

Minggu, 22 Desember 2013

berita : Hikayat si Pencuri Mayat



VIVAnews-- Niat Supriyanto berziarah ke makam ayahnya buyar. Hari itu Kamis, 12 Desember 2013,  lelaki itu sudah siap dengan air dan sekeranjang bunga.  Ketika sampai di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sabuk Janur, Kelurahan Kebonmanis, Cilacap, ia kaget. Di samping makam ayahnya, satu kuburan tampak terkuak.

Itu adalah makam  sepupunya, Endah Setyowati.  Seluruh tanah makam gadis 24 tahun itu sudah naik ke atas. Berantakan.  Sebagian kain kafan pembungkus jasad Endah, yang wafat empat bulan lalu itu, menyembul di sela galian tanah. Di sekitar makam, tampak pula jejak-jejak kaki manusia. Entah milik siapa.

Tapi, yang membingungkan adalah pemandangan berikut: di sekitar makam ada sangkar burung, sangkar ayam, cangkul, lilin, dan kaus oblong. Mengapa barang-barang itu tercecer di sana?

Dengan perasaan campur aduk, lelaki 32 tahun itu buru-buru ke kantor Kelurahan Kebonmanis. Kantor itu tak jauh dari kompleks makam. Ia menceritakan kejadian janggal itu kepada warga yang ditemui di sepanjang jalan.  Ia juga melapor ke orangtua Endah. Orangtua Endah lah yang melapor ke Polisi Sektor (Polsek) Cilacap Tengah.

Polisi tentu saja kaget dengan laporan tak wajar itu. Petugas pun turun. Dugaan awal, ini aksi pencurian organ manusia. Polisi mengajak tim dokter ke lokasi. Organ tubuh dari jasad Endah diperiksa. Dan benar, jasad itu tak lengkap lagi. Tengkorak kepala, tulang rusuk, tulang kaki, rahang, sebagian kain kafan, hingga tali pocong hilang.

Lokasi kejadian lalu ditelisik oleh polisi. Si pelaku, kata polisi, sempat menaiki tembok sebuah makam keramat yang jaraknya 20 meter dari tempat jasad Endah berbaring.  Pelaku juga mencuci tulang-belulang yang baru diambil dari dalam makam itu.

Rupanya, bukan makam Endah saja yang jadi sasaran si pencuri mayat. Awal Desember lalu, dua makam bayi kembar, Jumiani dan Jumiani,  di TPU Cikento juga dibongkar orang tak dikenal. Jasad Jumiani hilang.

Warga juga dihebohkan pembongkaran  makam bayi Dira dan Dafa di TPU Koyong. Dari kondisi tanah diketahui pembongkaran makam Dira dan Dafa terjadi beberapa bulan sebelumnya, dan tak dilaporkan ke Polisi.

Polisi hanya butuh beberapa hari mengungkap kasus ini. Minggu pagi, 15 Desember 2013, polisi menangkap seorang lelaki. Ia adalah Resi Rokis Suhana alias Pamungkas.

Lelaki 27 tahun itu ditangkap di rel kereta api, dekat kebun pisang di kawasan Kelurahan Gunungsimping, Cilacap Tengah. Polisi mendapat petunjuk dari sejumlah saksi, khususnya juru kunci makam. Dari keterangan saksi, polisi mengantongi ciri-ciri pelaku.

Berbekal ciri-ciri dan jejak di lokasi, polisi mencari data lebih lanjut di daftar residivis. Ada informasi dari warga yang pernah melihat orang aneh. Semua data dan hasil pengusutan mengarah kepada seseorang yang tinggal di sekitar rel kereta api.

Di lokasi itu, Sabtu 14 Desember 2013, penyidik melihat pelaku yang kemudian diketahui bernama Resi itu, loncat-loncat di rel kereta api. Tak jelas apa maksudnya. Ia seperti hendak belajar terbang. 

Penyidik tak langsung menangkap lelaki itu. Soalnya, lelaki itu membawa belati, dan barang bukti pun belum pasti berada di sana. Baru pada hari Ahad pagi, lelaki itu dicokok polisi. Resi, tak melawan. Ia hanya meronta sebentar, lalu pasrah.

Dalam pemeriksaan, Resi mengaku hanya membongkar, dan mengambil jasad Endah dan Dafa. Lainnya tidak.  Dia lalu menunjukkan kebun pisang, tak jauh dari tempatnya ditangkap, sebagai tempat disembunyikannya tulang-belulang dan kain kafan. Tapi Resi membantah mengambil tengkorak. "Sebenarnya saya hanya mau mengambil tali pocong dan mori. Tidak tahu kenapa, saya membawa tulang rusuk, tulang paha, dan tulang rahang," kata Resi.

Di pinggir rel itu, ia sempat memperagakan bagaimana dia menggali, dan mengambil jasad Endah.

Ilmu terbang, dan menghilang

Resi dengan wajah tenang mengajukan alasannya mencuri tali pocong bayi, kain kafan, dan tulang belulang jenazah perawan. Ia mengaku sedang menuntut ilmu gaib. Tujuannya:  ia ingin bisa terbang dan hilang. Syaratnya, cukup berat: ia harus menjalankan ritual memakai mayat gadis, dan bayi yang dia nilai suci.

Semua aksi itu dilakukannya sendirian. “Saya dapat bisikan dari alam gaib saat di Pulau Nusakambangan,” kata Resi. Bisikan itu mengabarkan ia bisa terbang, jika bisa mendapat jasad bayi dan perawan. Anehnya, Resi tidak punya guru kebatinan.

Tapi, hasilnya nihil. Setelah mengambil dua jasad itu, ia toh tetap tak bisa terbang.  “Baru bisa mencolot-mencolot (loncat-loncat-red),”  kata Resi sambil tersenyum. Ia memang sangat ingin tubuhnya bisa ringan melayang. Sewaktu ditangkap polisi, Resi sempat “pamer”.  Saat melewati garis polisi, dia meloncat dengan tangan terborgol. Tapi, ya itu, tak bisa terbang melayang.

Menurut polisi, Resi adalah residivis kasus pencurian sepeda motor. Ia pernah dua kali dipenjara gara-gara mencuri.  Tapi, dia belum pernah ketahuan mencuri mayat.  “Ini bisa dikatakan modus baru karena polisi sempat bingung dengan modus pelaku. Berbeda dengan kasus serupa di tempat lain,” ujar AKP Agus Puryadi, Kasat Reskrim Polres Cilacap.

Biasanya, kata dia, pelaku pembongkaran makam mengincar tali pocong, bukan tulang-belulang seperti dalam kasus Resi. “Ya dari keterangan pelaku memang untuk ilmu mistik,” kata Agus.

Gangguan jiwa?

Alasan mendengar suara gaib, kata psikiater dari Universitas Indonesia (UI) Richard Budiman, tak cukup menyimpulkan seseorang terkena gangguan jiwa.  “Kita baru bisa mengatakan seseorang mengalami gangguan jiwa ketika dia menindaklanjuti bisikan itu dengan tindakan-tindakan atau perilaku aneh, abnormal. Nah, itu baru bisa mengarah (gangguan jiwa),” kata dia kepada VIVAnews.

Soal kasus pembongkaran makam di Cilacap, Richard menyarankan polisi memeriksa kejiwaan Resi secara menyeluruh.  Dengan begitu, tim psikiater bisa memastikan apakah saat membongkar makam dan mencuri mayat, Resi sedang terganggu jiwanya atau tidak. Sebab,  dia menambahkan, seorang penderita schizophrenia bisa saja dijerat hukum. “Misalnya, saat melakukan tindak pidana itu, yang bersangkutan sedang dalam proses pengobatan, dan sedang sadar,” ujarnya.

Jika Resi terbukti terganggu jiwanya saat membongkar makam dan mencuri mayat itu, kata Richard, dia harus dibebaskan dari tuntutan hukum dan dimasukkan ke rumah sakit untuk rehabilitasi. “Tapi, level seberat apa dia jiwanya terganggu  ini harus ditentukan dulu oleh tim dokter,” katanya.

Kriminolog dari Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel berkata senada. Resi tak bisa dijerat dengan pidana jika terbukti memiliki gangguan kejiwaan, seperti diatur dalam Pasal 44 KUHP. “Tapi perlu dipastikan bahwa gangguan jiwa tersebut berlangsung sebelum dan saat aksi,” ujar Reza.

Sebaliknya, Resi harus menjalani proses hukum seperti biasa jika hasil pemeriksaan medis membuktikan dia sadar saat melakukan tindak pidana tersebut. “Pasal yang bisa dikenakan adalah pencurian dengan asumsi bahwa makam adalah properti dengan kepemilikan yang jelas. Sebab, si pemilik kan membayar,” ujarnya.

Sebetulnya, kasus pembongkaran makam bukan kali ini saja terjadi di Indonesia. “Dulu kan ada kasus Sumanto,” jelasnya.

Sumanto asal Purbalingga, Jawa Tengah, mencuri mayat seorang nenek yang baru saja dikuburkan tahun 2003. Lelaki kelahiran 1972 itu lalu memakan mayat si nenek, karena dia percaya hal itu akan memberinya kekuatan supranatural. Meski sejumlah pakar menilai Sumanto gila, yang bersangkutan tetap divonis 5 tahun penjara.

Reza mengungkapkan, pembongkaran makam memang khas di Indonesia dan negara-negara yang warganya masih percaya pada takhayul dan mistik. “Fenomena ini banyak, tapi yang melakukan riset masih sedikit. Jadi, sulit memastikan motif pelaku,” kata dia.

Secara umum, Reza mengungkapkan motif pelaku biasanya mengoleksi barang eksotis, pengekspresian kelekatan afeksi antara pembongkar dan si mayat, dan tujuan mistik.

Agar kasus serupa tak terulang, Reza sangat menyarankan pengkotbah di tempat ibadah menggaungkan terus agar umat tak percaya takhayul. “Jauhi perdukunan. Itu kalau alasan pembongkaran makam terkait mistis.”

Lalu, gilakah si Resi? Kapolres Cilacap AKBP Andri Triaspoetra menjelaskan, polisi sedang memeriksa kejiwaan Resi di Ruang Isolasi Kejiwaan RSUD Banyumas, selama dua pekan. Kalau terbukti  pemuda itu terganggu jiwanya, maka ia harus dibebaskan dari tuntutan.

“Dia baru bisa diproses hukum saat dokter menyatakan dia sudah sembuh,” ujar Andri.  Sebaliknya, jika hasil observasi dua pekan itu membuktikan Resi sehat, yang bersangkutan akan dijerat pasal berlapis, yaitu pencurian dengan pemberatan, perusakan makam, dan pencurian jenazah. “Dengan ancaman pidana penjara tujuh tahun,” Andri menambahkan.

Resi sendiri merasa tidak bersalah. Saat akan dimasukkan ke sel Mapolres Cilacap, dia protes dan tak mau dipenjara lagi.  Menurutnya, arwah orang meninggal sudah kembali ke Sang Pencipta. “Jasad dan kain morinya kan lama-lama akan jadi tanah,” ujar Resi berkilah.

Paman tiri Resi, Sodikin, mengungkapkan Resi mulai terlihat nakal saat dia masuk sekolah dasar, dan ia tak lulus SD.  Semakin besar, ulahnya makin menjadi. Dia berani mencuri. "Yang paling parah itu dia mencuri motor. Saya yang mengurusi dia," kata Sodikin. Tak hanya itu saja polah Resi yang membuat pusing keluarga. Setiap hari, Resi mengonsumsi pil koplo.

Ketua RT setempat, Trijono juga mengungkapkan, Resi selalu meresahkan warga di kampung yang dia pimpin. "Dia mencuri, mabuk," kata dia. Lelah mengurusi kelakuan Resi yang tak juga berubah, keluarga mengusirnya dari rumah. Langkah itu diikuti warga. Resi pun diusir dari kampungnya. Meski demikian, Resi masih saja berkeliaran di kampung itu.

Setelah diusir dari rumah dan kampung, Resi membangun gubuk di kebun pisang, sekitar seratus meter dari pemukiman warga.  "Gubuk itu pernah dibongkar karena warga takut," ujar Trijono.

Salah satu warga, Sutrisno mengakui Resi sering datang ke rumah dan kamar kosan miliknya, untuk minta makan. Setiap Resi datang, kata Sutrisno, ada saja barang yang hilang.

Ihwal kelakuan aneh Resi, Sutrisno pun punya cerita. Beberapa hari sebelum ditangkap polisi, dia sempat melihat Resi memakai ikat kepala warna putih. Belakangan dia baru tahu kalau ikat kepala itu adalah tali pocong. “Kalau jalan, dia bungkuk.  Saat kami tanya kenapa, dia jawab sedang menggendong orang," ujar Sutrisno, yang bertugas sebagai seksi keamanan kampung itu.

Dia berharap, Resi dihukum berat.  Tujuannya, agar pemuda yang diduga edan itu tidak kembali ke kampung. "Anak-anak sering ketakutan,"  kata Sutrisno. (np)  

sumber : vivanews.com

spesial moment : HARI IBU (mother day's)

IBU

Ibu aku sayang
Ibu aku sayang Ibu aku sayang
Pengorbananmu
usahamu
kerja kerasmu
tak ternilai apapun di dunia ini

peluh, keringat...
panas dingin tak di rasa
hanya untuk anaknya

IBU IBU IBU
maaf maaf maaf
walau kata maaf tak dapat mewakili
IBU IBU IBU
dengan ridhomu
aku kan berusaha tuk jadi...
yang lebih baik
yang lebih tahan banting
yang  tak rapuh


ADA-ADA AJA : Pengakuan Asep, Pemerkosa Bocah SD dan Ratusan Ayam

Asep Solehudin (17), pelaku pemerkosa siswi SD dan ratusan ayam.
VIVAnews - Sidang perkara perkosaan bocah sekolah dasar (SD), 300 ekor ayam dan sejumlah kambing, dengan terdakwa Asep Solehudin, 17 tahun, kembali digelar Kamis 19 Desember 2013 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya. Sidang itu digelar dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Tapi sidang rupanya tidak berlangsung lama. Ketua Majelis Hakim Motur Panjaitan memutuskan untuk memeriksakan kejiwaan terdakwa ke pskiater. Ini akibat pengakuan terdakwa yang juga memerkosa ratusan ayam dan sejumlah kambing. Perilaku itu dinilai tidak normal, dan menjadi alasan majelis hakim menunda tuntutan.

Di luar ruang sidang, Asep Solehudin mengaku nekat berbuat asusila karena kerap melihat video porno. Sebelum diperkosa, ayam terlebih dahulu dicekik agar tidak gaduh saat disetubuhi.

Pertengahan Oktober lalu, terdakwa asal Kampung Sukamenak, Cimanuk, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya ini ditangkap polisi setelah memerkosa siswi SD berusia enam tahun. Tak cukup dengan perbuatan laknat itu, terdakwa dengan keji membuang korban ke laut. Beruntung, nyawa bocah malang itu berhasil diselamatkan oleh seorang nelayan.

Penyimpangan seksual yang dialami terdakwa Asep Solehudin semakin terungkap saat sejumlah saksi dihadirkan di hadapan persidangan sebelumnya.

Usai terbongkarnya kasus ini, warga berencana membuat pos pengaduan untuk pemilik ayam yang jadi korban. Soalnya ada laporan bahwa banyak ayam mati tiba-tiba dengan leher patah dan dubur lecet.

Seorang warga, Agus, 28 tahun, mengaku sekitar 20 ekor ayam jenis Arab miliknya mati akibat diperkosa Asep. 

Agus sempat memergoki terdakwa keluar dari kandang ayamnya. Tapi, saat itu dia tidak menuntut. Ia hanya menegur Asep agar tidak mengulangi perbuatannya. Kini ayam yang tersisa milik Agus hanya sekitar 10 ekor saja.

Sementara pemilik ayam lainnya yang jadi korban, Yana, mengaku sudah 20 ekor ayamnya mati akibat diperkosa Asep.

sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/467657-pengakuan-asep--pemerkosa-bocah-sd-dan-ratusan-ayam

Sabtu, 21 Desember 2013

MATEMATIKA : Uji Normalitas Data Dengan SPSS


Wednesday, May 1, 2013

UJI NORMALITAS DENGAN SPSS

Definisi Uji Normalitas
 
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain: Dengan kertas peluang normal, uji chi-kuadrat, uji Liliefors, dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov, dengan SPSS. Berikut ini diuraikan contoh Uji normalitas dengan program SPSS  for Windows.



Uji Normalitas Data dengan SPSS

Pengujian normalitas data menggunakan program SPSS mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Buka program SPSS 
2. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis 
3. Pilih menu berikut: Analyze–> Descriptives Statistics –> Explore –> OK 
4. Setelah muncul kotak dialog uji normalitas, selanjutnya pilih sebagai dependent list; pilihx sebagai factor list, jika ada lebih dari 1 kelompok data, klik Plots; pilih Normality test with plots; dan klik Continue, lalu OK
 
Uji normalitas dengan menggunakan bantuan  program SPSS, menghasilkan 3 (tiga) jenis keluaran, yaitu Processing Summary, Descriptives, Tes of Normality, dan Q-Q plots. Untuk keperluan penelitian umumnya hanya diperlukan keluaran berupa Test of Normality, yaitu keluaran yang berbentuk seperti tabel di bawah ini. Keluaran lainnya dapat dihapus, dengan cara klik sekali pada objek yang akan dihapus lalu tekan Delete. Pengujian denganSPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah satu saja, misalnya Kolmogorov-Smirnov.

Test of normality

 
*) This is a lower bound of the true significance
A Liliefors Significance Correction

Dari Hasil tabel di atas menunjukkan uji normalitas data y, yang sudah diuji sebelumnya secara manual dengan uji Liliefors dan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dengan SPSS berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk. Pilih salah satu saja misalnya Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
Ha : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikansi (α) tertentu (biasanya α=0,05 atau α=0,01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas data tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.) untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1. Tetapkan taraf signifikansi uji misalnya α=0,05
2. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh
3. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4. Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pada hasil di atas diperoleh nilai signifikansi p = 0,200, sehingga p > α. Dengan demikian sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Minggu, 15 Desember 2013

kampus : Beasiswa S-1 sampai S-3 di Brunei

Ilustrasi: Mahasiswa Universiti of Brunei Darussalam. (Foto: dok. UBD Student Affairs)
JAKARTA - Pemerintah Brunei Darussalam menawarkan beasiswa tahunan bagi pelajar internasional. beasiswa akan diberikan untuk menempuh studi di University of Brunei Darussalam (UBD), Universitas Islam Sultan Sharif Ali (Unissa) dan Institut Teknologi Bruneri (ITB).

Program beasiswa ini terbuka bagi pelajar yang ingin mengejar gelar sarjana dan pascasarjana. Peluang juga terbuka bagi mereka yang ingin meraih gelar master melalui riset dan doktor di berbagai disiplin ilmu. 

Pelamar haruslah merupakan warga negara ASEAN, OIC dan negara persemakmuran. Usia pelamar berada di rentang 18-25  tahun untuk program sarjana dan tidak melebihi 35 tahun untuk program pascasarjana pada 31 Juli 2014.

Beasiswa akan diberikan selama masa studi mahasiswa, yaitu sekira empat tahun untuk jenjang sarjana, dua hingga tiga tahun untuk jenjang magister dan tiga tahun untuk jenjang doktoral di UBD, Unissa dan ITB.

Selama masa studi, mahasiswa penerima beasiswa akan dibebaskan dari kewajiban membayar uang kuliah dan keperluan studi lainnya sesuai yang ditentukan kampus. Scholars juga akan menerima tiket pesawat PP ke Brunei Darussalam. 

Selain itu, beasiswa ini juga memberikan tunjangan biaya hidup bulanan senilai BND500.00, tunjangan biaya buku BND600.00 dan tunjangan biaya makan BND150.00. Tunjangan lainnya adalah biaya bagasi maksimal BND250.00 untuk wilayah ASEAN dan BND500.00 untuk wilayah non-ASEAN. 

Enggak usah bingung soal rumah kos, sudah disediakan asrama oleh pemberi beasiswa. Jika scholar berencana tinggal di luar asrama yang disediakan, maka tidak ada tunjangan biaya akomodasi. 

Pendaftaran dilakukan melalui pos. Pastikan untuk mencetak formulir aplikasi dan dokumen pendukung lain pada kertas berukuran A-4. Dokumen-dokumen tersebut juga harus disahkan oleh pejabat yang berwenang. 

Tiga salinan formulir pendaftaran dan tiga salinan dokumen pendukung lainnya harus diserahkan ke Technical Assistant Division atau Kantor Misi Brunei di kota Anda. Deadline pendaftarannya adalah 17 Januari 2014.

sumber : okezone.com

Sabtu, 14 Desember 2013

tahukah anda : Asal usul Ospek, benarkah sejak dulu penuh kekerasan?

Asal usul Ospek, benarkah sejak dulu penuh kekerasan?
MERDEKA.COM. Orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) kembali mencoreng dunia pendidikan. Alih-alih untuk perkenalan mahasiswa baru dengan senior, Ospek justru menjadi ajang kekerasan. Tercatat beberapa nyawa melayang dalam kegiatan perpeloncoan itu. 

Baru-baru ini Ospek kembali menjadi sorotan setelah mahasiswa Institut Teknik Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya tewas. Fikri kala itu mengikuti Kemah Bakti Desa (KBD) di kawasan Goa China, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 12 Oktober 2013.

Melihat sejumlah fakta, ironis rasanya jika Ospek tetap dilakukan. Sebenarnya sejak kapan Ospek menjadi tradisi di kampus-kampus? Apakah memang dari dahulu kegiatan itu identik dengan kekerasan?

Memang ada beberapa versi yang mengulas mengenai asal usul Ospek. Pertama, kegiatan itu bermula dari Universitas Cambridge, Inggris. Mayoritas mahasiswa di sana datang dari keluarga terhormat, sehingga sulit untuk diatur dan cenderung bertindak seenaknya.

Merasa memiliki kekuatan, para senior membuat aturan setiap mahasiswa baru harus diplonco. Tujuannya agar para junior hormat. Di Indonesia sendiri dikabarkan tradisi itu dimulai sekitar tahun 1950-an. 

Jika menelisik lebih ke belakang, versi lain menyebutkan Ospek ini sudah ada sejak Zaman Kolonial dulu, tepatnya di STOVIA atau Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (1898-1927). Kemudian terus berlanjut pada masa Geneeskundinge Hooge School (GHS) atau Sekolah Tinggi Kedokteran (1927-1942). Sekarang STOVIA dan GHS menjadi FKUI Salemba.

Sekarang ini Ospek sudah menjadi menu wajib yang harus dilahap para mahasiswa baru, walaupun tidak semua kampus masih mempertahankannya. Tapi sayangnya kegiatan lebih diisi dengan hal-hal negatif. Intinya, untuk membuat para senior puas.

Meski muncul sejumlah reaksi keras, namun kenyataannya Ospek justru menjalar sampai tingkat SMA dan SMA. Terkadang dilakukan oleh kakak kelas tanpa diketahui pihak sekolah. Biasanya kegiatan ilegal itu terbongkar setelah ada korban. Miris.

Kini, sudah saatnya kegiatan Ospek yang menonjolkan kekerasan dihentikan, tak perlu lagi menunggu adanya korban jiwa. Jika ini dibiarkan tentu saja kualitas pendidikan di Tanah Air akan mendapat sorotan negatif.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/asal-usul-ospek-benarkah-sejak-dulu-penuh-kekerasan-012900763.html

Selasa, 10 Desember 2013

mancanegara : Ternyata! Pelaku Pembantaian Mal Kenya Hanya 4 Orang, Bukan 15


Nairobi, - Pembantaian di Mal Westgate, Nairobi, Kenya telah mengguncang dunia. Namun ternyata hanya empat teroris yang terlibat dalam pembantaian tersebut. Bukan 15 teroris seperti yang diklaim otoritas Kenya. Keempat teroris itu pun berhasil kabur, bukan tewas seperti yang diklaim otoritas Kenya. 

Kenyataan mengejutkan ini terungkap dalam penyelidikan yang dilakukan Departemen Kepolisian New York, Amerika Serikat alias NYPD. Seperti dilansir News.com.au, Rabu (11/12/2013), sejumlah fakta mengagetkan muncul dari penyelidikan mendalam NYPD atas pembantaian yang menewaskan lebih dari 60 orang itu.

Pada intinya, laporan hasil penyelidikan NYPD menunjukkan tidak kompetennya militer dan polisi Kenya dalam menghadapi peristiwa penyerangan pada September itu. Laporan itu juga mematahkan klaim-klaim otoritas Kenya seputar pembantaian itu.

"Sebagai polisi, saya sangat skeptis akan klaim-klaim sebelum saya melihat bukti," kata Kevin Yorke, perwira polisi NYPD yang memimpin penyelidikan. Namun kini gambaran nyata peristiwa itu terang sudah.

Salah satu hal yang terkuak dalam penyelidikan NYPD adalah mengenai jumlah teroris yang terlibat dalam pembantaian di Mal Westgate. Otoritas Kenya telah berulang kali menyatakan bahwa setidaknya 15 penyerang bersenjata berat dari kelompok militan Al-Shabaab terlibat dalam pembantaian di Mal Westgate, yang membuat kewalahan polisi dan militer Kenya selama tiga hari.

Kepala Kepolisian New York Ray Kelly mengatakan, para penyelidik NYPD tidak mengetahui persis berapa jumlah militan yang terlibat. "Namun kami yakin hanya ada empat penembak," tutur Kelly.

Dari rekonstruksi yang dilakukan NYPD, diyakini bahwa keempat orang itu bertindak dalam dua tim yang saling berkoordinasi via telepon genggam.

Dalam laporan NYPD juga terungkap, dari hasil analisa rekaman video dan uji balistik, para pelaku hanya membawa senjata ringan seperti senapan AK-47 dan granat. Sementara otoritas Kenya mengklaim para pelaku bersenjata berat senapan mesin.

Menurut NYPD, tiga granat dilemparkan pelaku saat mereka akan masuk ke dalam mal. Setelah itu para teroris melepaskan tembakan ke para pengunjung yang berlarian. Tak ada ledakan hebat yang diakibatkan ulah teroris. Bahkan kerusakan parah di mal tersebut bukan akibat ulah teroris namun disebabkan oleh rudal-rudal antitank yang dilepaskan militer Kenya ke mal tersebut.

Sejumlah fakta lainnya juga diungkap NYPD. Nantikan di artikel berikutnya.

Ikuti berbagai peristiwa penting hari ini hanya di "Reportase Sore" Trans TV pukul 16.45 WIB

(ita/ita)

sumber: detik.com

KAMPUS : Beasiswa S-1 & S-2 di Prancis, Nih!

Ilustrasi: ist.
JAKARTA - Sciences Po, Prancis, menawarkan beasiswa  Emile Boutmy bagi para pelajar internasional di luar Uni Eropa. Program Beasiswa Emile Boutmy ini diberikan kepada para pelajar yang memenuhi kriteria yang ditetapkan Sciences Po dan tiap program studi. 

Untuk melamar beasiswa ini, Anda haruslah sudah diterima di program sarjana atau pascasarjana. Beasiswa terbuka bagi mahasiswa program studi apa pun di Sciences Po. 

Durasi beasiswa untuk jenjang S-1 adalah tiga tahun dan jenjang S-2 selama dua tahun. Penerima beasiswa akan mendapatkan biaya kuliah dan tunjangan biaya hidup tergantung program yang dipilih. 

Ketika melamar, pastikan Anda menyebutkan kondisi keluarga di formulir pendaftaran. Sertakan bukti pendukung hal tersebut seperti slip gaji, bukti pembayaran pajak, akta cerai, dokumen kepensiunan, akta kematian dan dokumen anak yang menjadi tanggungan. 

Pendaftaran beasiswa akan ditutup pada 2 Mei 2014 untuk jenjang S-1. Sedangkan deadline untuk jenjang S-2 adalah 3 April 2014. Informasi lengkap tentang beasiswa ini dapat disimak di lamanEmile-Boutmy Scholarships for Undergraduate and Master's Students, France: 2013/2014.(rfa) 

sumber: okezone.com

INOVASI : Tak Puas Bikin Mobil Listrik, ITS Rambah Motor Ramah Lingkungan

Motor garapan keluaran ITS. (Foto: dokumentasi ITS)
JAKARTA - Sukses dengan mobil listrik yang ramah lingkungan dan hemat energi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali berinovasi di bidang automotif. Kali ini, kreativitas tersebut dituangkan dalam bentuk motor ramah lingkungan berbahan bakar listrik dan gas.

Karya tersebut lahir dari beberapa mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) D-3 Teknik Mesin ITS. Salah satu anggota tim, yakni Hendro menjelaskan, pembuatan dua jenis sepeda motor tersebut telah dimulai sejak 2012.

Ide tersebut muncul lantaran beberapa negara maju di dunia tengah gencar memproduksi sepeda motor berbahan bakar gas dan listik. ''Sayangnya, di Indonesia masih belum ada yang berani membuat jenis sepeda motor serupa,'' tutur Hendro, seperti disitat dari ITS Online, Selasa (10/12/2013).

Hal tersebut yang kemudian memacu Hendro dan kawan-kawan untuk mengeksplor kemampuan mereka dalam membuat sepeda motor berbahan bakar listrik dan gas. Setelah satu tahun, akhirnya dua sepeda motor barupun lahir.

Pertama, sepeda motor berbahan bakar gas yang bernama Wisanggeni. Kedua ialah sepeda motor berbahan bakar listrik berjuluk Rajageni.

Hendro melanjutkan, Wisanggeni memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. ''Motor ini mampu menempuh jarak 70 kilometer hanya dengan satu kilogram bahan bakar gas saja. Selain itu juga tidak mengeluarkan emisi gas buang berupa gas CO,'' jelasnya.

Tidak hanya itu, Wisanggeni juga mempunyai kelebihan lebih ekonomis. Sebab, gas LPG ukuran tiga kilogram pun bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Tabung gas tersebut dapat diletakan di bawah tempat duduk pengemudi. Sebagai pengaman, pada tabung gas juga dilengkapi alat regulator serta sensor gas. "Dengan adanya pengamanan tersebut, Wisanggeni dapat diproduksi sebagai sepeda motor asli buatan Indonesia," tutur Hendro.

Sementara untuk desain, Wisanggeni memiliki tampilan yang cukup menarik. Hendro dan timnya mengadopsi beberapa bentuk motor laki-laki lalu mengkombinasikannya dengan warna merah dan putih.

Dia mengaku, desain tersebut merupakan karya timnya sendiri mengikuti selera pasar. Sedangkan untuk Rajageni, desainnya lebih modern layaknya motor matic.

Dengan bahan bakar listrik, Rajageni pun mampu berjalan dengan kecepatan maksimal 75 kilometer per jam. ''Dengan adanya kendaraan yang menggunakan energi alternatif, ketergantungan akan bahan bakar minyak bisa semakin berkurang,'' paparnya.

Meski begitu, Hendro menegaskan, masih perlu adanya pengembangan dari kedua prototipe tersebut. Salah satunya dari aspek mesin motor. Sebab, untuk saat ini, mesin yang digunakan masih memanfaatkan yang ada di pasaran. Namun, untuk kedepannya akan diusahakan membuat sendiri.

Hendro berharap, kedua prototipe tersebut dapat diproduksi masal. Menurutnya, hal itu tidak akan sulit jika ada kerja sama antara pihak industri, akademisi dan pemerintah. ''Rencananya, bila bisa diproduksi massal kami akan sesuaikan dengan harga rata-rata di pasaran, namun dengan kualitas yang lebih baik,'' tutup Hendro. (rfa) 

SUMBER : okezone.com