Selasa, 26 November 2013

Gagal Itu Nggak Enak!

Ilustrasi. (Foto: okezone)
JAKARTA - Semua orang pasti pernah mengalami suatu kegagalan. Namun tidak semua orang mampu bangkit dari kegagalan tersebut. Ada yang memilih meratapi kegagalan secara terus-menerus atau justru menjadikan kegagalan tersebut sebagai pembelajaran untuk selanjutnya bangkit dan mencoba kembali hingga akhirnya menuai kesuksesan.

Topik tersebut yang diangkat oleh Menteri Keuangan RI Kabinet Indonesia Bersatu Jusuf Anwar dalam acara "The Next Generation 2013: Building a Visionary Spirit in the Younger Generation." Kegiatan itu merupakan besutan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Di hadapan puluhan mahasiswa FH yang hadir, Jusuf pun berbagi pengalamannya dalam menghadapi sebuah kegagalan.

"Kalau ada kegagalan saya tidak pernah kunyah-kunyah. Cepat semburkan keluar. Gagal itu tidak enak jadi saya tidak mau merasakan," tutur Jusuf, seperti dinukil dari situs Unpad, Selasa (26/11/2013).

Alumni Fakultas Hukum (FH) Unpad itu mengaku termasuk orang beruntung yang sedikit mengalami kegagalan. Yang terpenting adalah kemauan yang kuat, karena setiap ada kemauan pasti ada jalan.

"Jika kita gagal, tentu jangan putus asa. Gagal itu sebetulnya sukses, tapi tertunda. Gagalnya hari ini, suksesnya nanti," ujar mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang (2005-2012) itu.

Pembicara lain, yakni Legal Managing di Counsel British Petroleum Hardi S Hanafiah menyampaikan, yang terpenting untuk meraih kesuksesan adalah dengan menemukan passion. Dia berkisah, pada awal kuliah di FH Unpad, indeks prestasi kumulatif (IPK) yang diperoleh cenderung kecil.

Hal ini berubah drastis ketika Hardi mengambil konsentrasi hukum internasional. Setiap mata kuliah pokok dalam Hukum Internasional yang diambilnya selalu memperoleh nilai A. Dari situ dia menyadari jika hukum internasional memang passion-nya.

"Jadi jika seseorang nilainya jelek, bukan berarti dia bodoh. Mungkin dia belum menemukan passion, kenikmatan atas apa yang dikerjakan. Ibarat setelah berjalan di suatu jalan yang sempit dan macet. Lalu ketika menemukan passion, seperti masuk ke jalan tol yang bebas hambatan. Lalu kita akan bilang, ‘it’s good!’ Kalau neken gas kencang, nothing stop you," urai Hardi.

Menurut Hardi, cara menemukan passion adalah dengan memperluas wawasan. Sehingga kita bisa mengetahui apa yang harus dipilih.

"Memperluas wawasan dapat dilakukan misalnya dengan banyak membaca buku dan bergaul dengan banyak orang. Jangan tunggu luck itu turun dari langit. Jangan tunggu passion itu muncul dengan sendirinya. You have to create!” imbuhnya.

Pendapat senada turut disampaikan pembicara ketiga, yakni Jardin Bahar. Alumni FH Unpad yang kini berprofesi sebagai pengacara itu menyebut, salah satu kunci kesuksesan adalah dengan tidak berhenti belajar.

Selain itu, kita juga harus fleksibel terhadap berbagai kesempatan yang ada. "Kesempatan itu selalu ada. Selanjutnya, bagaimana cara kita bisa ambil kesempatan itu," papar Jardin. (ade) 

sumber:okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar