Buat Anda merasa pintar
dan birilian, berpendidikan tinggi dsb jangan terlalu yakin dulu bahwa
semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk Anda. Sebab
kenyataannya, banyak orang yang
secara intelek pintar, tetapi seringkali gagal dalam wawancara.
Alasannya? Tidak cerdas dan taktis dalam menjawab pertanyaan saat
wawancara.
Bagi para pelamar kerja, terutama para pemula, perlu mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapai. Pelajari dulu tentang apa-apa saja yang ditanyakan, dan jawaban apa yang harus disampaikan. Berikut ini saya berikan beberapa pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara disertai jawaban-jawaban yang dianjurkan, plus pertanyaan yang perlu Anda ajukan.
1. Ceritakan tentang diri Anda.
4. Apa pengalaman Anda dalam bidang ini?
Bagi para pelamar kerja, terutama para pemula, perlu mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapai. Pelajari dulu tentang apa-apa saja yang ditanyakan, dan jawaban apa yang harus disampaikan. Berikut ini saya berikan beberapa pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara disertai jawaban-jawaban yang dianjurkan, plus pertanyaan yang perlu Anda ajukan.
Wawancara Kerja |
Ini pertanyaan yang
memiliki peluang emas untuk bercerita apa saja menyangkut prestasi Anda.
Tetapi kalau tidak siap, justru bisa jadi jebakan mematikan. Sampaikan
saja biografi singkat. Hanya saja Anda harus tahu mulai dari mana dan
berakhir di mana. Fokuskan jawaban pada hal-hal yang berhubungan dengan
bidang usaha perusahaan tersebut. Misalnya, Anda melamar sebagai asisten
humas, maka ajukan perngalaman yang menyangkut bidang ini. Sebutkan
prestasi yang pernah diraih dalam bidang terkait. Jangan terpancing
untuk memberik jawaban tentang riwayat pendidikan dari TK sampai kuliah.
2. Mengapa Anda ingin pindah kerja?
2. Mengapa Anda ingin pindah kerja?
Kalau Anda punya alasan
yang baik dan sangat positif, jangan ragu untuk menyampaikannya.
Pastikan jawaban yang diberikan telah dipikir habis-habisan. Hindari
jawaban, “Saya kurang cocok dengan atasan saya,” atau “Atasan saya tidak
kreatif, dan tidak pernah menerima ide anak buahnya.” Berikan jawaban
tidak langsung, dengan menjelaskan mengapa Anda ingin bergabung dengan
perusahaan baru ini, seperti, “Saya tertantang untuk mencoba mendalami
bisnis...” Jawaban seperti ini memberi dampak positif dan disenangi si
penanya.
3. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
3. Apa yang Anda ketahui tentang kami?
Pelajari habis-habisan
segala sesuatu tentang perusahaan yang Anda tuju. Jawaban yang diberikan
sepenuhnya tergantung dari apa yang Anda ketahui. Jadi kalau sampai
Anda menjawab tidak tahu, atau malah ngawur, jangan harap bisa melaju ke
tahap berikutnya. Cari info sebanyak-banyaknya tentang perusahaan itu
lewat internet, perpustakaan, brosur perusahaan/company profile, atau
mengobrol dengan orang yang kenal bisnis itu.
4. Apa pengalaman Anda dalam bidang ini?
Ini kesempatang lagi
untuk memenangkan wawancara. Berdasarkan info dari kepustakaan, cobalah
hubungan yang pas antara pengalaman Anda dengan perusahaan yang
bersangkutan. Agar jawaban tidak melebar dan tak berujung, mintalah si
penanya untuk lebih spesifik dengan pertanyaannya. Dengan begitu Anda
bisa memberikan jawaban yang tepat dan diperlukan.
5. Apa yang paling Anda sukai dan tidak sukai dari pekerjaan sekarang?
5. Apa yang paling Anda sukai dan tidak sukai dari pekerjaan sekarang?
Sebisa mungkin hindari
sisi negatif. Memang tidak mudah karena manusia pada dasarnya suka
mengeluh, terutama bila diberi kesempatan. Cara aman, jawablah keduanya
dengan mengatakan, “Saya sangat menyukai pekerjaan saya.” Lalu lanjutkan
dengan menyebutkan keahlian, kualifikasi yang menunjang posisi Anda.
Kemudian tutup pembicaraan dengan, “Sekarang saya siap memulai hal baru
dan kesempatan mendapat tanggung jawab baru.”.
6. Berapa jam waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan satu proyek?
6. Berapa jam waktu yang Anda perlukan untuk menyelesaikan satu proyek?
Hati-hati dengan
pertanyaan ini karena bisa menjebak. Sebisa ungkin hindari menyebut
angka atau jumlah jam kerja. Katakan saja, “Saya selalu berusaha bekerja
efisien dan seoptimal mungkin. Selama ini semua berjalan dengan baik.
Tetapi dalam bekerja tentu ada hal yang mendadak dan harus diselesaikan
segera. Dalam hal ini saya siap bekerja ekstra/lembur.” Biasanya memang
jawaban seperti ini yang diinginkan penanya. Tetapi kalau mereka tetap
memaksa Anda menyebutkan jumlah jam kerja untuk setiap proyek, katakan
saja, “Itu semua tergantung dari bobot setiap proyek, dan prioritas
pekerjaan.”
7. Berapa Gaji Anda sekarang dan berapa yang diharapkan?
7. Berapa Gaji Anda sekarang dan berapa yang diharapkan?
Langkah pertama adalah
memisahkan pertanyaan pertama dari yang kedua. Sebutkan gaji Anda
berikut tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan untuk pertanyaan kedua,
hindari menyebutkan angka yang terlalu tinggi, karena bisa dinilai
berlebihan. tetapi jangan juga terlalu rendah karena bisa dianggap tidak
cukup kompeten untuk pekerjaan itu. Sebutkan saja rentang, misalnya,
“Sekitar 4.500.000 – 7.000.000” Jangan lupa menghitung komposisi
pengeluaran dari jumlah gajih tersebut.
8. Masalah terberat apa yang pernah Anda hadapi?
8. Masalah terberat apa yang pernah Anda hadapi?
Hati-hati dengan
pertanyaan favorit ini. Jangan sebutkan persoalan yang begitu sulitnya
sampai Anda gagal mengatasinya. Sebutkan sebuah masalah yang berakhir
dengan happy ending. Hindari problem yang sempat muncul dengan
supervisor, rekan, atau atasan. Masalah yang diungkap sebaiknya berasal
dari pihak luar dan Anda bisa menyelesaikan dengan baik.
9. Apa yang Anda harapkan dari pekerjaan ini?
9. Apa yang Anda harapkan dari pekerjaan ini?
Mungkin saja pekerjaan
ini akan menjadi harapan Anda untuk naik gaji, gengsi, atau kepuasan
batin lainnya. Tetapi simpan semua alasan ini dalam hati. Sebagai
gantinya katakan Anda ingin meningkatkan kontribusi pada perusahaan,
menambah efisiensi kerja, dan memberi kepuasan bagi diri sendiri maupun
perusahaan. Sebutkan pula bahwa di perusahaan ini Anda melihat peluang
untuk lebih dapat menjalankan ilmu yang Anda pelajari sebelumnya.
10. Mengapa saya harus menerima Anda?
10. Mengapa saya harus menerima Anda?
Jangan jawab. “Karena
saya perlu pekerjaan!” atau “Saya baru di-PHK!”. Sebenarnya si penanya
ingin tahu kesimpulan tentang keahlian Anda. Jadi beri jawaban singkat
namun padat tentang pekerjaan dan kemampuan Anda. Sebutkan satu per satu
kemahiran serta kualifikasi Anda, lalu cocokkan dengan kebutuhan
perusahaan tersebut.
11. Apakah Anda punya pertanyaan?
11. Apakah Anda punya pertanyaan?
Pada akhir wawancara
biasanya penanya memberi kesempatan kepada Anda untuk bertanya. Jangan
sia-siakan kesempatan ini. Kalau tak punya ide, coba contek beberapa
pertanyaan berikut:
Itulah 11 beberapa variasi pertanyaan yang kerap diajukan pewawancara dalam wawancara kerja. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api, apalagi munafik. Anda hanya perlu menjawab jujur, namun menimbulkan kesan cerdas, taktis, dan optimis sehingga bisa memberi kesan baik kepada pewawancara.
Apakah ada yang ingin Anda tanyakan dari resume/CV saya?Adakah yang ingin Anda ketahui tentang kualifikasi saya?Dapatkah Anda jelaskan tentang pekerjaan ini?Hasil seperti apa yang Anda harapkan dari saya?Menurut Anda, pengalaman apa yang paling pas untuk posisi ini?•Bagaimana situasi kerja di sini?
Itulah 11 beberapa variasi pertanyaan yang kerap diajukan pewawancara dalam wawancara kerja. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api, apalagi munafik. Anda hanya perlu menjawab jujur, namun menimbulkan kesan cerdas, taktis, dan optimis sehingga bisa memberi kesan baik kepada pewawancara.
Selamat berjuang untuk yang mau melakukan wawancara kerja!
Sumber: http://i66m.blogspot.com/2014/02/11-tips-menjawab-dengan-cerdas-saat.html
tipsnya sangat bermanfaat sekali kak
BalasHapusApa itu kuota edukasi