Selasa, 29 April 2014

RUPA-RUPA: Tanya Gaji di Awal Seleksi Pekerjaan, Etiskah?

Etiskah menanyakan gaji saat awal seleksi pekerjaan? Gaji merupakan hal yang penting dalam bekerja dan jadi pertimbangan penting, memang ada yang bekerja berdasarkan passion yang membuatnya nyaman bekerja dan meningkatkan kemampuan diri. Namun gaji yang kecil kadang menjadi hal pertimbangan untuk bisa berpindah pekerjaan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi.
1385772625535232415
Ilustrasi

Pertanyaan tentang mengetahui gaji yang akan diterima jika telah diterima jadi pekerja di suatu perusahaan pernah saya tanyakan pada seorang yang menjadi pembicara tentang cara melemar pekerjaan. Beliau memang membahas banyak hal dari urusancurriculum vitae hingga berkas lainnya yang perlu dilampirkan dalam melamar kerja, pertanyaan penting saya saat itu tentang menanyakan gaji di awal proses seleksi.
Menurut beliau menanyakan gaji di awal tahapan seleksi adalah kurang etis. Pendapat ini mungkin ada benarnya jika tim seleksi ditanyakan gaji dahulu sebelum tahapan proses seleksi. Pelamar kerja yang menanyakan itu mungkin dianggap kurang baik hingga terlalu memilih pekerjaan, meski di lain hal gaji adalah hal yang jadi pertimbangan sebagian pekerja bertahan dalam pekerjaannya.
Tak semua perusahaan mau membuka diri gaji yang ditawarkan untuk posisi yang dibuka lowongan pekerjaan, karena kadang tim penyeleksi pelamar pekerjaan pun tak mengetahuinya. Gaji memang ada yang telah ditentukan perusahaan yang kemudian berhubungan dengan grade pekerja, serta ada pula yang ditentukan karena hal lainnya seperti tawar-menawar antara pekerja dan perusahaan.
Cara umum mengetahui tawaran gaji biasanya calon pekerja punya kenalan di perusahaan tersebut yang member tahu tawaran gaji dan berbagai hal lai tentang perusahaan. Namun bila belum punya kenalan bagaimana? Cara lain yang juga umum adalah menanyakan pada mereka yang terlihat bisa dan cocok ditanyakan karena telah bekerja di perusahaan tersebut.
Hampir tiap semua perusahaan punya grade pekerja untuk menentukan kualitas gajinya. Grade pekerja inilah yang kadang dikejar sebagai jenjang karir seperti tingkatan golongan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dari grade ini akan diketehui berapa gaji pekerja tersebut, maka inilah salah satu cara mengetahui berapa pelamar kerja yang diterima bekerja akan dibayar. Jika seorang pelamar kerja langsung bisa masuk ke grade yang menengah atau tinggi, maka gaji-nya tentu berbeda dengan yang rendah. Grade menengah atau tinggi kadang diberikan untuk pekerja yang melalui proses Development Program.
Saat ini cukup banyak perusahaan yang membuka  lowongan pekerjaan denganDevelopment Program. Memang mungkin butuh biaya lain untuk pengembangan sang pekerja, namun dengan adanya tambahan keilmuan dan pengalaman padaDevelopment Program bisa jadi sang pekerja ini akan lebih baik kualifikasinya hingga kenyamanannya dalam bekerja mengembangkan perusahaan.
Di lain hal, biasanya mengetahui gaji yang akan diterima jika sudah diterima jadi pekerja itu banyak dibuka di grup atau forum dengan berbagai cerita dari mereka yang telah diterima sebelumnya dengan jalur yang hampir sama. Soal hingga apa yang akan dilakukan saat proses seleksi hingga Development Program akan dibahas dan jadi gambaran bagi yang akan mengikuti atau sedang dalam prosesnya, termasuk rentangan gaji yang ditawarkan.
Cara mengetahui rentangan gaji yang lain adalah dengan mengerti kualitas perusahaan, kualifikasi pekerjaan dan lain sebagainya yang bisa menggambarkan berapa gaji yang pantas akan diterima. Tentu bagi kualifikasi seleksi yang tinggi akan berbeda dengan yang rendah pun demikian yang kualifikasi pekerjaannya yang membedakan dalam gaji.
Memang tawaran gaji sebagian perusahaan ditawarkan saat proses seleksi kerja tahap akhir, biasanya setelah medical check up. Namun mengetahui gaji dari awal tentu adalah hal yang wajar agar daya upaya hingga waktu yang kita keluarkan untuk proses seleksi agar diterima menjadi lebih efektif dan tepat bila diterima menjadi pekerja. Mungkin ada yang menganggap kurang etis menanyakan gaji di depan, namun bila anda punya kemampuan yang ditunjang dengan pengalaman maka menanyakan hal itu jadi hal yang wajar. [SH]

SUMBER: http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/11/30/tanya-gaji-di-awal-seleksi-pekerjaan-etiskah-614417.html

Kebiasaan Salah Pemicu Kerusakan Gigi

Gigi tidak hanya bertanggung jawab membantu Anda makan, tetapi juga untuk menunjukkan emosi dan berbicara. Anda hanya mendapat satu set gigi permanen, maka dari itu penting untuk terus merawatnya - lagi pula, kesehatan oral yang baik berkaitan erat dengan kesehatan Anda secara keseluruhan. 

Yahoo Canada baru-baru ini berbicara dengan dr. Amin Babul, seorang dokter gigi yang berbasis di Miami, mengenai beberapa hal salah yang kerap dilakukan saat merawat gigi, dan apa yang seharusnya dilakukan untuk menjaga gigi putih Anda dalam kondisi sehat.

Babul mengatakan bahwa saat kita merawat gigi, kita kerap melakukan kebiasaan buruk yang mengejutkan, seperti:

- Mengunyah berlama-lama atau menahan makanan atau minuman asam di dalam mulut.
- Menyikat gigi segera setelah makan atau minum. Babul mengatakan bahwa kita seharusnya menyikat gigi justru sebelum mengunyah makanan asam untuk melindungi email gigi.
- Sering mengonsumsi makanan atau minuman asam seperti buah, jus buah, salad, atau air soda dengan perasan lemon.
- Mengonsumsi minuman asam dalam jangka waktu lama sepanjang hari.

Ilustrasi dari Thinkstockphotos
“Paparan setiap hari seperti ini meningkatkan risiko gigi Anda aus, kemudian melemahkan dan secara perlahan merusak email gigi,” kata Babul.

Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk merawat gigi Anda, dan sebenarnya cara itu cukup mudah.

“Cobalah mengurangi paparan asam terlalu lama pada gigi Anda dengan tidak terlalu lama mengunyah atau menahan makanan atau minuman asam di mulut Anda,” kata Babul. “Ketika minum minuman asam, gunakan sedotan.”

Dia juga mengimbau orang-orang untuk tidak segera menyikat gigi setelah makan atau minum, dan harus menyikat gigi dengan sikat berbulu lembut.

Komponen penting lainnya dalam merawat gigi dengan benar adalah dengan memastikan bahwa Anda mengonsumsi makanan diet seimbang. Babul mengatakan bahwa orang-orang harus mengikuti diet yang seimbang dan sehat, dengan berbagai makanan dan minuman berbeda - dengan selalu mengingat frekuensi konsumsi mereka pada makanan dan minuman asam, cara mereka makan dan minum, dan bagaimana langkah-langkah sederhana dapat mengurangi risiko kondisi seperti keausan akibat asam.

Selain itu, tentunya menyikat gigi, membersihkan gigi dengan benar dan memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur dapat membantu menyehatkan gigi dan gusi Anda, jadi teruskan rutinitas menjaga kesehatan gigi Anda.(kn/nh)

sumber: https://id.she.yahoo.com/kebiasaan-salah-pemicu-kerusakan-gigi-060313516.html

Rabu, 23 April 2014

SEJARAH: Kamu Tahu Nggak Sih Sejarah UN?

Ilustrasi. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
JAKARTA - Ujian nasional (UN), selalu menjadi perbincangan masyarakat setiap tahunnya. Mulai dari sistem ujian yang terlalu susah, sampai pelaksanaan UN yang terhambat, menjadi salah satu topik utama.

Tapi, tahu enggak sih kalian kapan sejarah UN itu ada? Yuk kita lihat sejak kapan ujian nasional ini didirikan.

1950-1960anUjian akhir pada tahun ini disebut Ujian Penghabisan. Ujian penghabisan dilakukan secara nasional dan seluruh soal dibuat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Seluruh soal dalam bentuk esai. Hasil Ujian tidak diperiksa di sekolah tempat ujian, tetapi di pusat rayon.

1965-1971Semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang disebut ujian Negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Pemerintahan waktu ujian.

1972-1979Pemerintah memberikan kebebasan setiap sekolah atau sekelompok setiap sekolah atau sekelompok sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Pembuatan soal dan proses penilaian dilakukan masing-masing sekolah atau kelompok. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan yang bersifat umum.

1980-2000Mulai dari diselenggarakan ujian akhir nasional yang disebut evaluasi belajar tahan akhir nasional (Ebtanas). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk yaitu Ebtanas untuk mata pelajaran pokok sedang EBTA untuk mata pelajaran non-ebtanas.

Ebtanas dikoordinasikan pemerintah pusat dan EBTA dikoordonasi pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor.

2001-2004Ebtanas diganti menjadi ujian akhir nasional (Unas). Hal yang menonjol dalam peralihan nama Ebtanas menjadi UNAS adalah penentuan kelulusan siswa, yaitu dalam Ebtanas kelulusananya berdasarkan nilai Ebtanas Murni, sedangkan Unas ditentukan pada mata pelajaran secara Individual.

2005-2009Perubahan sistem yaitu pada target wajib belajar pendidikan (SD/MI/SD-LB/MTS/SMP/SMP-LB/SMA/MA/SMK/SMA-LB), sehingga nilai kelulusan ada target minimal.

2010-sekarang Unas diganti menjadi Ujian Nasional (UN). Dengan target, para minimal UN sehingga dapat lulus UN dengan baik.

Perlu diketahui, ujian negara ternyata mempunyai tiga landasan lho. Pertama, UU sistem pendidikan Nasional (sisdiknas) nomor 20/2003. Kedua PP nomor 19/2005 tentang standar nasional pendidikan. Ketiga, Permendiknas 47/2006.

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/04/18/560/972438/kamu-tahu-nggak-sih-sejarah-un

Rabu, 09 April 2014

Apa pun Pekerjaannya, yang Penting Ber-mindset Wirausaha

Ilustrasi. (Foto: Reuters).
JAKARTA - Lulusan perguruan tinggi tidak boleh hanya berorientasi mencari pekerjaan. Mereka hendaknya berpikir untuk mandiri dan menghadirkan kesempatan kerja bagi orang lain.

Membangun mindset tersebut, Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan (Himasiskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pun menggelar Seminar Technopreneur, akhir pekan lalu. Dosen Jurusan D-3 Teknik Kimia ITS yang juga seorang entepreneur, yakni Ahmad Ferdiansyah pun didapuk sebagai narasumber.

Dalam kesempatan tersebut, Ferdi -begitu panggilan akrabnya- menyatakan, setiap orang harus memiliki jiwa enterpreneur. Dia menyebut, kewirausahaan bukanlah sebuah pekerjaan tapi merupakan sifat yang harus dikembangkan.

"Jiwa enterpreneurship bisa berupa rasa tanggung jawab, ramah, sopan, dan berani menanggung risiko. Apapun pekerjaan kita, kita pasti membutuhkan sifat enterpreneurship," ungkap Ferdi, seperti dinukil dariITS Online, Selasa (8/4/2014).

Ferdi berpendapat, sifat kewirausahaan telah menjadi salah satu faktor penting jika seseorang ingin meraih kesuksesan. "Sifat enterpreneursudah ada pada diri kita, tinggal bagaimana kita melatihnya," paparnya.

Satu-satunya cara untuk mengasah jiwa tersebut, kata Ferdi, adalah dengan berjual atau berdagang. Hal itu akan memaksa seseorang untuk berkomunikasi dan bernegoisasi. Dengan demikian, jiwa enterpreneurakan terlatih dengan baik.

"Dalam berbisnis, seseorang harus menampilkan sesuatu hal yang beda dengan yang lain. Jadilah yang pertama, terbaik dan berbeda. Jadilah yang spesial di lingkungan Anda sehingga akan mudah diingat oleh orang lain," imbuh Ferdi.

Jika kita cenderung menghindari kesulitan, Ferdi justru menganjurkan agar para mahasiswa untuk selalu membuat diri dalam kondisi tertekan. Menurut Ferdi, kondisi tersebut akan memacu pebisnis untuk semakin kreatif.

"Semakin tertekan, maka kita akan semakin sukses. Karena kita akan berusaha semaksimal mungkin," ujar alumni Jurusan teknik kimia ITS itu.

Tak hanya itu, Ferdi menyatakan, pebisnis juga harus bisa melakukan pemasaran dan melayani pelanggan dengan baik. Dan yang paling penting, seorang pebisnis juga harus mau bekerja keras untuk mencapai kesuksesannya. "Tak ada orang yang langsung sukses dalam bisnis, karenanya dibutuhkan kerja keras," tutup Ferdi. (ade)

sumer : http://kampus.okezone.com/read/2014/04/07/373/966759/apa-pun-pekerjaannya-yang-penting-ber-mindset-wirausaha

Kamis, 03 April 2014

pengetahuan: Ciri-Ciri Orang Jenius Dilihat dari Pola Wajah

(foto: Jurnal PLos One)
PRAGUE - Ilmuwan asal Republik Ceko mengungkap bahwa intelejensi seseorang bisa dilihat berdasarkan bentuk wajah yang dimilikinya. Namun dengan catatan, cara ini tak bisa dilakukan untuk wanita.

Tim peneliti merasa tercengang saat mengetahui hasil penelitian yang dilakukan. Para ilmuwan tersebut menggunakan foto wajah statis dari 40 laki-laki dan 40 perempuan untuk mengetahui hubungan dengan ukuran IQ, intelejensi yang dimiliki, dan bentuk wajah. Kemudian 40 pasang laki-laki dan perempuan tersebut menjalani tes intelejensi.

"Hasil ini menunjukkan bahwa perseptor bisa mengukur secara akurat intelejensi yang sebenarnya dari seorang pria, tapi tidak untuk wanita, hanya dengan melihat wajahnya di foto. Namun demikian, estimasi ini kemungkinan tak berdasar dari bentuk tengkorak muka," kata tim peneliti dalam jurnal PLoS One seperti dikutip DailyMail, Rabu  (2/4/2014).

Tim juga menambahkan, bahwa kecantikan atau ketampanan seseorang tak menjadi ukuran untuk sebuah kecerdasan. Menurut para ilmuwan, laki-laki yang cerdas memiliki jarak yang lebih luas antara mata kiri dan mata kanan, hidung yang lebih besar, ujung kiri dan kanan mulut yang sedikit tertarik ke atas, dan dagu yang runcing, sedikit lancip, serta tak membulat.

Sedangkan pria dengan tingkat kecerdasan yang rendah berkebalikannya. "Berkebalikan, persepsi dari intelejensi rendah itu berasosiasi dengan wajah yang lebih bulat, jarak kedua mata lebih dekat, hidung yang pendek, ujung mulut yang menurun, serta dagu yang membulat dan lebar," kata tim peneliti.

Dua faktor kecerdasan yang dekat dengan laki-laki adalah intelejensi fluida dan intelejensi figuratif. Intelejensi fluida adalah kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis independen dari pengetahuan yang diperoleh. Sedangkan intelijensi figuratif menggambarkan kemampuan untuk menangani objek seperti gambar, pola dan bentuk. (amr)

sumber:

http://techno.okezone.com/read/2014/04/01/56/963700/ciri-ciri-orang-jenius-dilihat-dari-pola-wajah

Mau S2-S3 Tak Punya Biaya, Pilih Saja di LPDP

Beasiswa LPDP. (Foto: Dokumentasi LPDP)
JAKARTA - Apakah Anda memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan S-2 maupun S-3 namun terkendala biaya? Tidak perlu khawatir karena saat ini banyak sponsor yang menyediakan program beasiswa baik parsial maupun secara penuh.

Salah satunya program beasiswa pendidikan Indonesia (BPI), beasiswa presiden Republik Indonesia (BPRI), serta beasiswa afirmasi besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah pengelolaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Seluruh beasiswa tersebut akan menanggung seluruh biaya perkuliahan dan biaya hidup.

"Beasiswa tersebut terbuka untuk semua bidang ilmu. Mulai dari ilmu alam, formal, terapan, sosial, humaniora, dan agama. Siapapun boleh mendaftar sesuai dengan batas usia yang ditetapkan, yakni maksimal 35 tahun untuk program magister dan 40 tahun untuk S-3 yang telah memenuhi kriteria akademik dan lolos seleksi. Dan tidak ada ikatan dinas dengan mengikuti program tersebut," papar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).

Pada dasarnya, baik BPI maupun BPRI sama-sama membuka kesempatan masyarakat untuk menempuh pendidikan S-2 dan S-3 di dalam dan luar negeri. Namun, khusus untuk BPRI, program beasiswa yang disediakan hanya untuk di luar negeri, khususnya 50 perguruan tinggi terbaik di dunia.

"Syarat yang paling membedakan BPRI, yaitu harus diterima di 50 perguruan tinggi terbaik dunia. Kalau yang lain, boleh di dalam negeri atau di luar negeri. Lebih fleksibel. Besok akan diluncurkan secara resmi," ungkapnya.

Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo menambahkan, LPDP memiliki dana sebesar Rp15,6 triliun. Namun, hanya Rp500 miliar yang dianggarkan untuk membiayai seluruh program beasiswa tersebut.

Meski demikian, Eko menjamin jika seluruh biaya, baik biaya kuliah maupun biaya hidup setiap penerima beasiswa akan terpenuhi. Besarannya, kata Eko, disesuaikan dengan negara tempat mereka berada.

"Living cost ditentukan berdasarkan negara dan kota masing-masing. Contoh di Eropa, yakni Inggris. Kami bedakan antara London dan non London. Contoh lain, di Australia, kami bedakan antara Melbourne, Canberra, Sydney dan sebagainya," ungkap Eko.

Tahun ini, BPI menyediakan kuota 2.032 orang dan BPRI sebanyak 100 orang. Namun, Eko tidak menampik jika jumlah tersebut dapat melebih kuota yang telah ditetapkan. Mau cek dulu apa pilihannya, Anda bisa melihatnya di laman ini.

"Itu capaian minimal. Lebih dari itu bagus. Untuk BPRI ada benefit lain. Untuk jenjang master diberikan Rp50 juta per orang dan S-3 Rp100 juta per orang. Bahkan, mereka juga diberi kesempatan untuk short course setelah lulus karena mengingat seleksi yang harus mereka lalui, yakni menembus 50 perguruan tinggi terbaik se dunia tidak mudah," tutupnya.(ade)

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/04/01/368/963824/mau-s2-s3-tak-punya-biaya-pilih-saja-di-lpdp

sekedar share bagi teme-temen yang ada di IAIN TULUNGAGUNG


Mendikbud Tolak Jam Masuk Sekolah Dimundurkan


Mendikbud M Nuh menolak wacana masuk sekolah pukul sembilan pagi. (Foto: Okezone)
JAKARTA – Wacana untuk mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul 09.00 WIB ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Apalagi jika cara tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta. 

"Tidak ideal kalau anak sekolah disuruh masuk pukul 09.00. Kalau mau ekstrem, sekalian saja masuk malam," tutur M Nuh kepada Okezone di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2014). 

Menurut M Nuh, jam masuk sekolah saat ini sudah terbilang ideal. Sebab, lanjutnya, dapat mendidik anak untuk selalu disiplin di segala situasi. 

"Anak harus dilatih disiplin dan bangun pagi. Kalau tidak, bagaimana bisa maju?" paparnya.

Dia berpendapat, mengubah jam masuk sekolah bukan solusi efektif untuk mengatasi kemacetan yang melanda Jakarta. Bahkan, M Nuh menyarankan agar jam masuk kerja yang dimundurkan.

"Bukan itu solusinya (mengatasi kemacetan). Jangan anak yang dikorbankan. Kenapa bukan yang kerja saja yang jam masuknya dimundurkan?" ujar M Nuh.

Sebelumnya, Pemprov DKI mengajukan wacana jam sekolah tersebut sebagai upaya mengurai kemacetan di Ibu Kota. Wacana itu menjadi perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga ikut angkat bicara. 

"Ada yang usul kenapa jam masuk anak sekolah di Jakarta enggak dibuat jam sembilan saja. Nah, itu akan kita kaji lagi nanti. Karena kalau dia masuk pukul sembilan pagi, berarti pulangnya lebih sore kan. Lalu bagaimana dengan kemacetan di sore harinya? Itu yang mesti kita kaji ulang," kata Ahok, beberapa waktu lalu. (rfa)

sumber : http://kampus.okezone.com/read/2014/04/02/560/964151/mendikbud-tolak-jam-masuk-sekolah-dimundurkan